Susahnya Orang Susah Di Eropa
Siapapun Kalau Ditanya Jawabannya Selalu Ngeles, Katanya Mahasiswa Seni Musik, Emangnya Tiap Hari Mbolos Kuliah ?
Coba anda tunjukkan photo photo pada gambar ini ke Bule Eropa, Pasti jawabannya kan ngeles semua. Ada yang mengatakan 'Oh, itu mahasiswa seni musik yang sedang praktek'. Ada yang lebih lunak lagi 'Oh, itu seniman jalanan yang sedang unjuk kebolehan'. Ada juga yang njawab sambil melempar tanggung jawab ke negara tetangganya 'Oh, mereka dari Eropa Timur, negara negara ex komunis yang miskin'. Percaya ?, Mbelgedes semua. Di Eropa juga sama saja dengan negara lain, ada pengangguran, ada juga penduduk yang kehidupan sehari harinya susah, miskin, ngemis dan sejenisnya. Emangnya mereka mbolos kuliah setiap hari, dari pagi hingga malam ditempat yang sama ngamen ?.
Yang Duduk Duduk Dibelakang, Bukan Sedang NontonTapi Memang Tempat Santa
Drummer Ngamen, Modal Drum Listrik
Yang saya heran, kalau ada orang Indonesia baru pulang dari wisata Eropa, jawabannya juga sama saja. 'Oh, mereka seniman jalanan.. bagus bagus lho atraksinya'. Sambil menunjukkan photo sedang dirangkul gembel jalanan Eropa. Saya yang sehari hari mondar mandir ke Eropa sering menyaksikan tingkah polah turis Indonesia. Pura pura bloon terkadang saya tanggap juga ceritanya dan astaga, banyak gadis remaja seumuran SMA yang benar benar mendambakan punya jodoh bule
'Mau kalau dapat jodoh si Steven yang pinter pantomim tadi ?'.
'Mau dong......'.
'Dengan mas Ardi ini mau nggak ..?' sambil saya tunjuk suami saya yang sedang nonton salah satu gembel Eropa sedang ngamen.
'Ih ngapain......emangnya nggak ada cowok lain'. Saya akui, memang suami saya ini tampangnya kere sekali. Lebih memelas dan memprihatinkan dibanding Tukul Arwana.
Gerobak Musik Lihat, Menoleh Saja Tidak Meskipun Suaranya Keras Sekali
Sebenarnya, hidup di Indonesia sangat enak sekali di banding Eropa. Entah kenapa obsesi sebagian besar orang Indonesia pingin bekerja di Eropa. Bayangkan, tanpa modal apa apa seorang Pak Ogah di pertigaan jalan saja bisa mendapatkan uang receh sangat banyak dari mobil mobil yang akan diseberangkan. Di Eropa, nggak mungkin ada yang mau memberi uang receh kalau anda melakukan hal yang sama berdiri ditengah jalan. Untuk ngamen saja harus punya modal sangat besar. Paling tidak harus punya peralatan ngamen yang sangat mahal sekali, yang paling sederhana adalah baju badut. Baju badut ini banyak dipakai para 'Pemula' karena disamping hangat bisa menutup wajah. Jaket tebal juga syarat mutlak modal awal kalau nggak mau mati kedinginan. Mahal kan modal ngemis dan ngamen di Eropa ?
Lihat Ukirannya Berapa Modal Yang Diperlukan Untuk Ngamen ?
Di Indonesia dengan bermodal kain lap saja juga bisa dapat uang banyak hanya dengan ngelap kaca mobil di perempatan jalan. Nggak mungkin cara seperti ini bisa dilakukan di Eropa. Jadi, bagaimanapun juga negara kita jauh lebih baik dan masyarakatnya sangat sosial sekali. Orang Indonesia memang terkenal sosial dimanapun juga dan saya sudah buktikan sendiri dimanapun juga kita terbiasa selalu memberi tip meskipun sebenarnya menurut kacamata orang Eropa tidak perlu. Berkali kali saya ditegur bule agar jangan memberi duit sembarangan ke orang orang tersebut. Tetapi, rasa sosial kita rasanya memberontak kalau dilarang memberi sedekah ke orang orang yang kurang beruntung seperti diatas.
Modal Gitar Dan Jaket Tebal Nggak Ada Satupun Yang Sosial Memberi Sedekah
Dan masih banyak contoh lagi, betapa indahnya Indonesia, betapa mudahnya mengais rejeki di negeri sendiri. Dan jangan percaya kalau kawan, tetangga atau sadara kita yang baru pulang dari wisata Eropa mengatakan sebaliknya. Mereka hanya beberapa hari saja di Eropa. Saya mengatakan lain karena hampir tiap hari disana dan saya tahu si Steve, Mathew dan John sudah mulai berdiri dan ngamen ditempat yang sama sejak berapa tahun yang lalu. Kalau anda ingin membantu mengentaskan kemiskinan di Eropa, bawa saja mereka ke Indonesia. Insya Allah artis film, sinetron dan penyanyi di Indonesia ada yang tertarik untuk menjadikan suami dan bisa membantu meningkatkan popularitas di tanah air. Apalagi, produser film dan sinetron Indonesia lebih tertarik mengorbitkan calon artis yang berwajah campuran dibanding wajah asli Indonesia. Siapa tahu kan suatu saat nanti anak anak dari benih gembel tersebut jadi artis terkenal di tanah air.
Baca juga: Eropa tak semewah yang dikira - Gembel juga ada
Baca juga: Hanya orang indonesia- kiri blackberry kanan iphone | Eropa kalah
Artikel ini dari ardi's family yang sekeluarga sudah berkeliling dunia, enak ya, kapan kita seberuntung mereka, ya sudahlah, dengar ceritanya saja sudah bisa membayangkan keadaan di luar sana.
sumber
Siapapun Kalau Ditanya Jawabannya Selalu Ngeles, Katanya Mahasiswa Seni Musik, Emangnya Tiap Hari Mbolos Kuliah ?
Coba anda tunjukkan photo photo pada gambar ini ke Bule Eropa, Pasti jawabannya kan ngeles semua. Ada yang mengatakan 'Oh, itu mahasiswa seni musik yang sedang praktek'. Ada yang lebih lunak lagi 'Oh, itu seniman jalanan yang sedang unjuk kebolehan'. Ada juga yang njawab sambil melempar tanggung jawab ke negara tetangganya 'Oh, mereka dari Eropa Timur, negara negara ex komunis yang miskin'. Percaya ?, Mbelgedes semua. Di Eropa juga sama saja dengan negara lain, ada pengangguran, ada juga penduduk yang kehidupan sehari harinya susah, miskin, ngemis dan sejenisnya. Emangnya mereka mbolos kuliah setiap hari, dari pagi hingga malam ditempat yang sama ngamen ?.
Yang Duduk Duduk Dibelakang, Bukan Sedang NontonTapi Memang Tempat Santa
Drummer Ngamen, Modal Drum Listrik
Yang saya heran, kalau ada orang Indonesia baru pulang dari wisata Eropa, jawabannya juga sama saja. 'Oh, mereka seniman jalanan.. bagus bagus lho atraksinya'. Sambil menunjukkan photo sedang dirangkul gembel jalanan Eropa. Saya yang sehari hari mondar mandir ke Eropa sering menyaksikan tingkah polah turis Indonesia. Pura pura bloon terkadang saya tanggap juga ceritanya dan astaga, banyak gadis remaja seumuran SMA yang benar benar mendambakan punya jodoh bule
'Mau kalau dapat jodoh si Steven yang pinter pantomim tadi ?'.
'Mau dong......'.
'Dengan mas Ardi ini mau nggak ..?' sambil saya tunjuk suami saya yang sedang nonton salah satu gembel Eropa sedang ngamen.
'Ih ngapain......emangnya nggak ada cowok lain'. Saya akui, memang suami saya ini tampangnya kere sekali. Lebih memelas dan memprihatinkan dibanding Tukul Arwana.
Gerobak Musik Lihat, Menoleh Saja Tidak Meskipun Suaranya Keras Sekali
Sebenarnya, hidup di Indonesia sangat enak sekali di banding Eropa. Entah kenapa obsesi sebagian besar orang Indonesia pingin bekerja di Eropa. Bayangkan, tanpa modal apa apa seorang Pak Ogah di pertigaan jalan saja bisa mendapatkan uang receh sangat banyak dari mobil mobil yang akan diseberangkan. Di Eropa, nggak mungkin ada yang mau memberi uang receh kalau anda melakukan hal yang sama berdiri ditengah jalan. Untuk ngamen saja harus punya modal sangat besar. Paling tidak harus punya peralatan ngamen yang sangat mahal sekali, yang paling sederhana adalah baju badut. Baju badut ini banyak dipakai para 'Pemula' karena disamping hangat bisa menutup wajah. Jaket tebal juga syarat mutlak modal awal kalau nggak mau mati kedinginan. Mahal kan modal ngemis dan ngamen di Eropa ?
Lihat Ukirannya Berapa Modal Yang Diperlukan Untuk Ngamen ?
Di Indonesia dengan bermodal kain lap saja juga bisa dapat uang banyak hanya dengan ngelap kaca mobil di perempatan jalan. Nggak mungkin cara seperti ini bisa dilakukan di Eropa. Jadi, bagaimanapun juga negara kita jauh lebih baik dan masyarakatnya sangat sosial sekali. Orang Indonesia memang terkenal sosial dimanapun juga dan saya sudah buktikan sendiri dimanapun juga kita terbiasa selalu memberi tip meskipun sebenarnya menurut kacamata orang Eropa tidak perlu. Berkali kali saya ditegur bule agar jangan memberi duit sembarangan ke orang orang tersebut. Tetapi, rasa sosial kita rasanya memberontak kalau dilarang memberi sedekah ke orang orang yang kurang beruntung seperti diatas.
Modal Gitar Dan Jaket Tebal Nggak Ada Satupun Yang Sosial Memberi Sedekah
Dan masih banyak contoh lagi, betapa indahnya Indonesia, betapa mudahnya mengais rejeki di negeri sendiri. Dan jangan percaya kalau kawan, tetangga atau sadara kita yang baru pulang dari wisata Eropa mengatakan sebaliknya. Mereka hanya beberapa hari saja di Eropa. Saya mengatakan lain karena hampir tiap hari disana dan saya tahu si Steve, Mathew dan John sudah mulai berdiri dan ngamen ditempat yang sama sejak berapa tahun yang lalu. Kalau anda ingin membantu mengentaskan kemiskinan di Eropa, bawa saja mereka ke Indonesia. Insya Allah artis film, sinetron dan penyanyi di Indonesia ada yang tertarik untuk menjadikan suami dan bisa membantu meningkatkan popularitas di tanah air. Apalagi, produser film dan sinetron Indonesia lebih tertarik mengorbitkan calon artis yang berwajah campuran dibanding wajah asli Indonesia. Siapa tahu kan suatu saat nanti anak anak dari benih gembel tersebut jadi artis terkenal di tanah air.
Baca juga: Eropa tak semewah yang dikira - Gembel juga ada
Baca juga: Hanya orang indonesia- kiri blackberry kanan iphone | Eropa kalah
Artikel ini dari ardi's family yang sekeluarga sudah berkeliling dunia, enak ya, kapan kita seberuntung mereka, ya sudahlah, dengar ceritanya saja sudah bisa membayangkan keadaan di luar sana.
sumber
Yang Ini Kalau Di Indonesia Bisa Jadi Rebutan Artis Film Dan Sinetron |
PKL Di St Petersburg Sama Dengan Di Indonesia, Juga Takut Ada Satpol PP |
Modal Baju Beruang - Cocok Bagi Pemula Hangat Dan Wajah Tak Terlihat Siapa Mau Nyumbang ? |
Contoh Orang Tua Yang Tidak Diperhatikan Pemerintah Dan Keluarganya |
Orang Tua Terlantar |
Kelihatannya Bagus Ya ? Sebenarnya Pakaian Pengamen Diatas Nggak Pernah Dicuci Dan Berbau Prengus |
Written by: Oktavia Lee
Madamvia, Updated at: 7:31 PM
0 komentar: