Ini hanya pemikiran dan pendapat dari seorang biasa yang selama ini jones (jomblo ngenes meles), selalu gelisah menantikan seseorang yang bisa mengisi hari-harinya dan bisa kembali lagi merasakan kehidupan yang berwarna, seperti pelangi yang ada di balon sabun.
Si Tuti anaknya wa kaji Diman, yang slama ini menjadi impian, baru saja di rebut Sunarto yang kemaren pulang dari Korea.
Si Karmina bunga desa sebelah, yang rumahnya berwarna jingga disamping apotek kurnia, sudah bisa sunnah rosul dari minggu kemaren, lagi-lagi direbut abangnya Sunarto.
Si Lusi janda segar, mirip artis Nikita Mirzani, sudah dipersunting mamangnya Sunarto 14 jam yang lalu, lagi-lagi nenggak jamu sambil dengar lagunya cita citata yang cita citaku mendapat jodoh seperti manisnya cita citata, inget manisnya ya bukan sifat dan gaya hidupnya, ga sanggup bo ngopenin-nya, ntar malah jadi cita citata cita cita yang tak di cita citakan.
Si Nirmala Sari gadis soleh,rajin ibadah, mencuci, memasak, dan mencangkul, serta pinter pasang listrik ini, selalu menjadi idaman bujangan atau duda di sebelah desanya si karmina, bulan ini ajat (acara) nikahnya dengan keponakan Sunarto, lagi-lagi luh Nar, gedek gue jadinya sama luh Nar-to
Tinggal si Susi yang menjadi harapanku, masih ada semangat untuk berjuang melepas status kesepian diriku ini, dialah yang selalu membuatku termotivasi, siapakah yang berhasil, apakah Aku atau Susi si Susilo yang bisa menaklukan Susi Sulastri perawan di RT sebelah?, meski tampilanya bak supra fit tapi onderdilnya bro masih orisinil mirip ninja baru turun dari mobil pabriknya. Kalau kata anak ABG yang blak-blakan omonganya atau yang lagi ngoceh disaat mabok, mereka bilang "cewe sekarang mah mulus luarnya kayak body rice cooker atau magic com doang, tapi dalaman-nya pada soak (rusak) banyak yang kendor dan copot bautnya". Eh busyet dah tuh omongan bocah, bukanya luh juga yang buat tuh onderdil berkarat. cmiiw
Terlepas dari beginilah cinta penderitaanya tak pernah berakhir, saya sempat bertanya-tanya, siapakah yang menentukan jodoh?
- Ada yang sudah berdoa siang malam, sampai lupa pas di suruh maknya beli lengkoas di warung (sambil jalan pun berdoa), belum saja mendapatkan yang halal buat in de hoi.
- Ada yang tak pernah menyerah, selalu berusaha dengan berbagai cara untuk menaklukan targetnya, masih tetap saja gagal maning son
- Ada yang berdoa dan berusaha untuk menggaet teman halal yang menemani di gerimisnya malam jumat, tetap saja masih meringis memandangi status atau meme di facebook orang yang tentang itu tuh.
- Ada yang selalu berdoa, kapal minta duit, eh salah minta jodoh dengan si Mawar, eh akhirnya mengarungi rumah tangga dengan si Citra.
Jadi bingung, kalau jodoh sudah di tentukan, jadi doa minta jodoh untuk apa? Kan sudah di tentukan?, apa karena doanya yang belum sungguh-sungguh, jadi belum dikabulkan.
Mirip doa minta rezeki, kan rezeki banyak yang bilang sudah ditentukan, jadi ngapain berusaha dan berdoa minta rezeki.
Kalau menurut Ane nih, ah tadi bilang Aku, Saya, sekarang bilang Ane. Menurut Ane sebenarnya kita harus terus berusaha dan berdoa saja, meski tak tau, hasilnya nanti bagaimana?.
Mohon maaf jika ada kesalahan. Jika berkenan ada pencerahan monggo di kolom komentar, semua yang baik akan membentuk proses kehidupan yang positif.
Sekian dan terima kasih, ane lanjut ngorok di bangku pojok belakang dulu ya, maklum masih di perjalanan suasana bis ekonomi pantura.
Posting via hape jadul, mohon maaf jika berantakan, nanti di rapihkan setelah sampai di tkp.
Baca juga:
Tips n Trik Jitu Kardiman Luluhkan Cinta
Balasan Selingkuh | Karma itu Ada
Written by: Oktavia Lee
Madamvia, Updated at: 1:03 PM
0 komentar: