Yang dimaksud nikah dini, bukanya nikah dengan pasangan yang masih belum cukup usia dalam berumah tangga, baik aturan negara maupun menurut agama.
Nikah dini yang di maksud mungkin nikah di usia mudah yang masih labil dan cenderung belum siap untuk mengarungi kehidupan berumah tangga.
Banyak yang gagal dari hasil pernikahan dini, ah kata siapa, yang dewasa, mapan dan katanya berpendidikan juga banyak yang mengalami perpisahan. Lihat aja tuh berita infotainment sering sekali ada info artis, pejabat-pejabat bahkan anggota dewan kawin cerai kawin cerai, sampai bosan ngedengarnya. Padahal ekonominya lebih dari cukup dan cara berfikirnya pintar lebih dewasa dari Dini. apa ga malu kalau jadi janda sampai 5 kali kayak judul lagunya dangdut yang sering di putar di pantura?.
Kehidupan berumah tangga itu katanya sulit bro, lah yang bilang gampang kayak buka kulit kacang, siapa? Bukan-nya salah satu tujuan menikah adalah saling membantu dalam berbagai hal sehingga tak terasa kesulitan dalam menjalaninya?.
Yah tapi kan resiko kegagalan lebih besar dari pernikahan dini. Emang resikonya apa?. Resiko semua pernikahan pasti ada, baik ekonomi atau sesuatu lainya dalam kehidupan satu atap. Tergantung individunya masing-masing dan cara menjaga kerukunan dalam berkeluarga.
Kalau sudah siap dengan tanggung jawab dan kewajiban, apa harus meninggalkan Dini dan menunggu sampai ketemu Dina ?, atau nunggu Shizuka beranjak gede?.
Baca juga: Cari Jodoh apa Cari Warisan?
Written by: Oktavia Lee
Madamvia, Updated at: 9:15 AM
0 komentar: